BATURRADEN |
Baturraden sangat berkaitan erat dengan cerita yang
berkembang dari daerah Kutaliman yang berada di lereng selatan gunung Slamet.
Ada yangmenyebutkan bahwasanya Baturraden berasal dari dua kata yaitu ‘Batur’
yang dalam bahasa Jawa berarti Pembantu, Teman, atau Bukit dan ‘Raden’ yang
dalam bahasa juga berarti Bangsawan. Dilihat dari susunan kata-katanya, maka
nama Baturraden terdiri dari kata :
a. Batur – Radin, yang artinya tanah datar
b. Batur – Adi, yang artinya tanah yang indah
Dua macam nama tersebut bukan sesuatu nama yang
berdiri sendiri tanpa ada kaitannya dengan wilayah lain sepanjang lereng Gunung
Slamet dari arah barat ke timur sampai Dieng plateau (dataran tinggi Dieng).
DisekitarBaturraden juga terdapat beberapa nama diawali dengan kata ‘Batur’,
seperti; Batur Agung, Batur Golek, Batur Semende, Batur Sengkala, Batur Macan,
Batur Duwur, Batur Wadas Galengan dan Batur Begalan.
Baturraden Versi Kadipaten Kutaliman
Cerita ini mengisahkan seorang pembantu (batur) di
sebuah kadipaten. Pembantu itu bernama Suta. Tugas utama Suta adalah merawat
kuda milik sang Adipati. Selesai mengerjakan tugasnya biasanya Suta
berjalan-jalan di sekitar kadipaten. Maksudnya untuk lebih mengenal tempat
kerja yang baru baginya.
Suatu sore ketika ia sedang berjalan-jalan di sekitar
tempat pemandian, ia dikejutkan oleh jertian seorang wanita. Suta segera
mencari arah jeritan tadi. Akhirnya ia tiba di dekat sebuah pohon besar.
Dilihatnya putri adipati menjerit-jerit di bawah pohon itu. Di dekatnya, seekor
ular raksasa menggelantung, mulutnya menganga siap menelan putri tersebut. Suta
sendiri sebenarnya takut melihat ular sebesar itu. Namun ia sangat kasihan
melihat sang putri yang pucat dan ketakutan. Timbul keberaniannya untuk
membunuh ular tersebut. Diambilnya bambu yang cukup besar, dipukulnya kepala
ular itu berkali-kali. Ular tadi menggeliat-geliat kesakitan, tak lama kemudian
ular itu diam tak bergerak. Mati.
“Terima kasih, Kang Suta. Kamu telah menyelamatkan
jiwaku.”
“Itu sudah menjadi tugas saya. Apalagi hamba ini abdi Sang
Adipati, ayah Tuan Putri,” sahut Suta.
Kemudian Sang Putri dan Suta pergi meninggalkan tempat
itu menuju kadipaten. Sejak kejadian itu Sang Putri semakin akrab dengan Suta.
Bahkan keduanya punya rencana mengikat hubungan itu dalam suatu pernikahan. Rencana
itu diketahui sang Adipati, maka marah sang Adipati.
“Dia hanya seorang batur! Kamu seorang raden, putri
Adipati. Kamu tidak boleh menikah dengan batur itu!”
Sang Putri sangat sedih mendengar kata-kata ayahnya.
Apalagi dia mendengar kabar bahwa Suta dimasukkan penjara bawah tanah.
Kesalahannya karena berani melamar putri sang Adipati. Di dalam penjara
ternyata Suta tidak diberi makan atau minum, bahkan ruang penjara itu digenangi
air setinggi pinggang suta. Akibatnya Suta terserang penyakit demam. Mendengar
kabar ke-adaan Suta yang semacam itu, Sang Putri bertekad membebaskan Suta.
“Emban, aku harus bisa membebaskan Kang Suta. Kasihan
dia, dahulu dia telah menolong aku. Aku berutang nyawa kepadanya. Bantulah aku,
Emban,” kata Putri pada pengasuhnya.
Emban itu mengetahui perasaan putri kepada Suta. Dia
juga iba mendengar Suta yang mulai sakit di penjara. Maka, emban itu diam-diam
menyelinap ke penjara bawah tanah. Dia membebaskan Suta dan membawa ke suatu
tempat. Di situ Sang Putri telah menunggu dengan seekor kuda. Sang Putri pergi
bersama Suta dengan menunggang kuda tersebut. Dalam perjalanan, keduanya
menyamar sebagai orang desa, sehingga tidak dikenali orang lagi.
Setelah melakukan perjalan cukup jauh, sampailah
keduanya di tepi sebuah sungai. Mereka beristirahat sejenak. Putri merawat Suta
yang masih sakit. Berkat kesabaran dan perawatan Sang Putri, Suta akhirnya
sembuh. Mereka kemudian menikah dan hidup menetap di tempat tersebut. Tempat
itu kemudian disebut Baturaden. Batur artinya pembantu, raden artinya keturunan
bangsawan. Baturaden sampai sekarang menjadi tempat wisata yang menarik.
Terletak di kaki Gunung Slamet di daerah Purwokerto, Jawa Tengah.
* Mohon maaf bila terjadi kesalahan penulisan kata,nama dan tempat.Blog
ini hanya sekedar memberikan informasi,wawasan dan edukasi tanpa ada
niat untuk melecehkan siapapun atau membenarkan keyakinan golongan
tertentu.
Terima Kasih..........................................................*
selamat malam mas bisa minta kontaak yang bisa saya hubungi
BalasHapussaya mau tanya tanya mengenai kadipaten kutaliman terimakasih