Blabur Banyumas
Banjir bandang melanda Banyumas pada
tanggal 21 – 23 Februari 1861. Prasasti yang ditempelkan di komplek Pondok
Pesantren GUPPI Banyumas pada tembok bagian selatan gedung yang
persis di pintu masuk kompleks mengunakan bahasa Belanda. Letaknya persis
mengambarkan ketinggian air bah yang sampai ke langit-langit gedung tinginya
sekitar 3,5 meter.
Saat itu gedung masih dipakai untuk kantor
Karesidenan Banyumas. Prasasti yang terbuat dari marmer tersebut
menjadi saksi sejarah satu-satunya yang menerangkan bahwa kota Banyumas
pernah dilanda banjir besar. Bahkan para sesepuh kala itu sudah mendapat
firasat yang digambarkan dengan sasmita, terkenal dengan nama sasmita “Bethik
mangan manggar”.
Semula semua orang tidak dapat menafsirkan apa
makna dibalik kata-kata itu. Sesudah bencana banjir terjadi, barulah orang
mengetahui makna yang tersirat dalam ucapan simbolik itu. “Bethik”
adalah nama jenis ikan air tawar yang banyak hidup di sungai Serayu, sedangkan
“Manggar” adalah bunga pohon kelapa.
Pohon kelapa yang sudah berumur kurang
lebih 7 tahun kira-kira tinginya sudah mencapai 3-4 meter, biasanya sudah
bermanggar. Jadi “Bethik mangan manggar” (Ikan bethik
makan manggar) memberi lambang bahwa ikan yang hidup di air sungai dapat
mencpai manggar yang berarti puncak pohon kelapa. Itu menyiratkan bahwa akan
terjadi banjir yang cukup besar.
Pasca terjadi banjir besar, Kanjeng Raden Adipati
Cakranegara I berhasil mengatasi kesulitan rakyat akibat bencana banjir,
sehingga mendapat anugerah berupa Bintang “Ridder Ode Eikken Kroon” dari
pemerintah Belanda. Sejak saat itu beliau juga mendapat julukan Kanjeng
Ridder. Banjir atau Blabur Banyumas yang menjadi rangkaian
sejarah Banyumas tidak akan terulang lagi, jika masyarakatnya sadar akan
pentingnya penghijauan dan pelestarian alam.
* Mohon maaf bila terjadi kesalahan penulisan kata,nama dan tempat.Blog ini hanya sekedar memberikan informasi,wawasan dan edukasi tanpa ada niat untuk melecehkan siapapun atau membenarkan keyakinan golongan tertentu.
Terima Kasih..........................................................*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar